Tak Peduli meski Difitnah Cari Keuntungan Pribadi
”Pelatihannya macam-macam. Bikin pernak-pernik clay, sulam pita, sampai monte akrilik. Kami selang-seling tiga hari sekali,” katanya.
Kegiatan Ngabuburit Kreatif itu terus berlangsung hingga 2010. Kegiatan tersebut dinilai sukses menumbuhkan minat wirausaha kaum perempuan di kampungnya. Alhasil, banyak pihak yang ingin kegiatan tersebut diteruskan. Dari situ, tercetuslah ide untuk memberdayakan Desa Tegalwaru sesuai dengan potensi yang dimiliki. Tatiek bersama ibu-ibu lalu mencetuskan desa itu sebagai tujuan wisata dengan konsep kampung wisata bisnis.
Sebagai langkah awal, Tatiek menggandeng 20 UKM di desanya untuk mengisi Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru. Namun, jumlah industri rumahan yang tertarik terus bertambah. Kini lebih dari 35 UKM tergabung di kampung wisata bisnis tersebut.
Meski tampak berhasil, sejumlah kendala dihadapi Tatiek sejak awal pendirian kampung wisata itu. Misalnya, banyak UKM yang ternyata tidak sehat secara bisnis. Karena itu, dia pun mesti mendampingi dan memberikan pelatihan intensif agar bisnisnya bisa sehat dan menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Tatiek juga dituduh mengambil keuntungan pribadi lewat Kampung Wisata Bisnis Tegalwaru. ”Saya difitnah. Orang-orang itu bilang saya mengklaim semua produk UKM punya saya pribadi, bukan kampung bisnis. Tapi, saya biarkan saja,” kenangnya.
Tentu saja Tatiek tidak diam saja. Dia tetap menjaga silaturahmi dengan para pejabat desa, tokoh masyarakat, dan warga di kampungnya. Dia kerap mengadakan presentasi untuk menjelaskan konsep kampung bisnis tersebut.
”Saya juga sering mengadakan coaching supaya warga paham, ini semua buat mereka. Bukan untuk saya. Alhamdulillah, lambat laun mereka bisa merasakan manfaatnya, produk mereka makin dikenal dan daya belinya meningkat,” paparnya.
Untuk memasarkan produk kampungnya, Tatiek membuat website www.kampoengwisatabisnistegalw aru.blogspot.com dan situs jejaring sosial Facebook. Dia juga membuatkan software jual beli secara online serta melayani pembelian dengan delivery order.
Desa Tegalwaru, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sekarang terkenal sebagai pusat bisnis usaha kecil. Tidak main-main, omzetnya kini mencapai Rp 2 miliar
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408