Tak Pengaruhi Meditasi, Tawarkan Solusi Cinta
Rabu, 17 Februari 2010 – 07:13 WIB
Ketika Radar Bali (Jawa Pos Group) datang ke sana kemarin siang, suasananya sedang sepi. Hanya ada beberapa pria dan tenaga keamanan yang berpakaian batik. Salah satu petugas keamanan itulah yang menyambut Radar Bali. Selanjutnya, Radar Bali diajak masuk ke sebuah ruang mirip aula. Ruang itu bisa menampung sekitar 30-100 orang. Di ruang itu terdapat enam piring yang melambangkan agama yang ada di dunia. Lambang-lambang tersebut adalah agama Syeikh, Buddha, Hindu, Islam, Kristen, dan Yahudi. Selain itu, ada dua patung dewa-dewi.
Ketika melihat-lihat berbagai benda di aula itu, Radar Bali disapa seorang pria. Dia adalah dr Wayan Sayoga, orang dekat Anand. Dialah yang dipercaya mengelola sejumlah organisasi sayap di bawah Anand Ashram Foundation.
"Kalau siang memang agak sepi, Mas, di sini. Biasanya baru ramai sekitar jam tujuh malam," ujar Sayoga mengawali perbincangan. "Setiap hari kami pasti ada aktivitas, mulai Senin sampai Minggu pasti ada. Kebetulan saja Mas datang siang, jadi kelihatan tidak ada aktivitas," lanjutnya lantas tersenyum.
Menurut Sayoga, pemberitaan yang menyudutkan Anand terkait kasus pelecehan seksual itu tak berpengaruh bagi Anand Krishna Centre (AKC). "Semuanya berjalan seperti biasa. Kami juga masih rileks menjalani meditasi," ujar pria yang dipercaya sebagai direktur eksekutif National Integration Movement (NIM) itu. NIM adalah semacam organisasi kebangsaan yang digagas Anand.
Nama Anand Krishna selama ini cukup dikenal sebagai spiritualis lintas agama, budayawan, dan penulis yang sangat produktif. Tiba-tiba dia dilaporkan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408