Tak Percaya AS, Palestina Merapat ke Kremlin
jpnn.com, MOSCOW - Langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel membawa keuntungan bagi Rusia. Kini, pemerintah Palestina berpaling dari Negeri Paman Sam dan mulai merapat ke Moscow.
Hal itu terlihat dari kunjungan Presiden Palestina Mahmoud Abbas ke Istana Kremlin, Senin (12/2). Dalam pertemuan itu, Abbas mengatakan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa Palestina menolak AS jadi mediator tunggal dalam perundingan dengan Israel.
"Mulai sekarang, kami menolak untuk bekerja sama dengan AS dengan statusnya sebagai mediator. Kami menentang tindakannya mengakui Yerusalem jadi Ibu Kota Israel," kata Abbas seperti dilansir Anadolu Agency.
Jika nantinya terjadi sebuah pertemuan internasional, kata Abbas, Palestina akan bersikeras dibentuk mekanisme baru sehingga AS tidak menjadi satu-satunya mediator.
Putin memberi tahu Abbas kalau dia sudah berbicara dengan Presiden AS Donald Trump melalui telepon sebelum pertemuan ini. Penyelesaian konflik Palestina-Israel termasuk di antara topik yang dibahasnya dengan Trump. (ce1/iml/met/JPC)
Pemerintah Palestina tak percaya lagi kepada Amerika Serikat (AS) karena urusan Yerusalem. Kini mereka mulai merapat ke Kremlin
Redaktur & Reporter : Adil
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS