Tak Percaya Hitung Cepat, Yakin PKPI Lolos PT
jpnn.com - JAKARTA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso, mengaku tidak percaya dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menempatkan partainya tidak mampu meraih ambang batas parlemen atau parliamentary treshold (PT) 3,5 persen suara pemilu nasional.
“Saya menghargai quick count karena metodologinya secara ilmiah diakui dunia. Tapi sudah menjadi rahasia umum quick count di Indonesia ada kecenderungan dibiayai pihak berkepentingan. Sehingga hasilnya sesuai dengan keinginannya,” ujar Sutiyoso di Kantor DPN PKPI, Jakarta, Jumat (11/4)
Dia mengatakan tidak yakin hasil hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei karena hanya mengambil sample di 2.000 tempat pemungutan suara (TPS). Dan bahkan dilakukan saat penghitungan di TPS belum selesai. Sehingga akurasinya dipertanyakan. Apalagi kenyataan juga memerlihatkan banyak permasalahan yang terjadi di TPS.
Melihat kecenderungan tersebut, kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini, PKPI tetap akan menunggu hasil rekapitulasi penghitungan yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan tetap yakin PKPI mampu melewati ambang batas parlemen.
Dikatakan, secara internal PKPI juga melakukan hitung cepat. “Divisi Penelitian dan Pengembangan internal kita menggelar quick count mulai pukul 13.00 WIB hingga 23.00 WIB dengan sampling sekitar 3.00 TPS di seluruh Indonesia. Hasilnya, PKPI meraih suara di atas 3,7 persen dan kemungkinan bisa tembus 4,2 persen,” katanya.(gir/jpnn)
JAKARTA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso, mengaku tidak percaya dengan hasil
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bawaslu Kalsel Evaluasi Menyeluruh Pelaksanaan Pilkada 2024
- Komisioner KPUD Barito Utara Diduga Langgar Etik & Aturan, Terancam Dipecat
- Di MK, Kubu Petrus Omba Sebut Dalil Gugatan Seharusnya Selesai di Bawaslu atau PTUN
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Kuasa Hukum BTM-YB: Tuduhan Paslon Nomor 2 Tak Berdasar
- Ipang Wahid Bocorkan Jurus Pemenangan Pilkada kepada Kader PKB Se-Indonesia
- Ibas: Perlukah Amandemen UUD 45 untuk Akomodasi Perkembangan Zaman?