Tak Perlu Meratapi Kenyataan
jpnn.com - GONJANG-ganjing di Mahkamah Konstitusi (MK) pascapenangkapan Akil Mochtar karena kasus dugaan suap, membawa berkah tersendiri bagi Hamdan Zoelva. Begitu Akil dijerat KPK, Hamdan langsung mencuat menjadi orang terdepan di MK yang diburu media.
Wajar saja, karena sebelumnya Hamdan memang sudah menjadi Wakil Ketua MK terhitung sejak 22 Agustus lalu. Akil yang kala itu masih menjadi Ketua MK, melantik Hamdan yang memenangi proses pemilihan Wakil Ketua MK.
Tapi proses pemilihan Ketua MK yang digelar Jumat (1/11) lalu semakin mengukuhkan posisi pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat, 21 Juni 1962 itu di lembaga tinggi negara pengawal konstitusi tersebut. Untuk 2,5 tahun ke depan, Hamdan berduet dengan Arief Hidayat memimpin MK yang baru saja anjlok citranya karena kasus Akil.
Kasus Akil tentu sangat patut disesalkan. Namun, Hamdan tak mau terus membawa MK berkubang dengan kasus Akil. "Kenyataan itu tidak perlu untuk diratapi berlarut-larut," katanya.
Hamdan mengaku banyak pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan. Di tengah banyaknya kritik dan bahkan hujatan ke MK, Hamdan memang memikul tugas yang tak ringan. Terutama untuk memulihkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap MK yang selama ini selalu disanjung sebagai lembaga paling bersih.
Apa dan bagaimana mantan pengacara dan politisi itu mengangkat kembali nama baik MK di mata masyarakat? Berikut wawancara dengan Hamdan usai dilantik sebagai Ketua MK, Rabu (6/1);
Anda puas dengan pencapaian sebagai Ketua MK saat ini?
Saya merasa setiap mendapat jabatan itu adalah jabatan yang paling tinggi jadi saya selalu kerja keras dengan jabatan saya. Jadi saya selalu merasa jabatan ini jabatan yang paling tinggi bagi saya apapun itu termasuk waktu jadi wakil ketua. Setiap saya mendapat jabatan saya bekerja maksimal. Ini menjadi babak baru bagi saya. Saya sungguh terharu, ketika sahabat dan kolega saya, Yang Mulia para Hakim Konstitusi, meneguhkan pilihannya kepada saya dan Prof Arief Hidayat untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi di tengah keprihatinan mendalam segenap jajaran Mahkamah Konstitusi dan seluruh komponen bangsa. Terlebih lagi, kepercayaan tersebut dilimpahkan kepada kami berdua saat Mahkamah Konstitusi menghadapi ujian teramat sangat berat.
Bagaimana dengan pembenahan yang akan Anda lakukan di awal masa jabatan ini?