Tak Pintar Garap Isu, Prabowo Sulit Menang

jpnn.com - JAKARTA - Prabowo Subianto harus mencari cawapres yang benar-benar tepat. Selain itu, calon presiden dari Partai Gerindra itu juga harus pintar menggarap isu terkini jika ingin memenangi Pilpres.
Sebab, berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Prabowo cenderung kalah dipasangkan dengan nama-nama yang sudah beredar. Di saat yang sama, dipasangkan dengan siapapun, Jokowi akan menang.
Menurut Direktur Pollcomm Institute, Heri Budianto, temuan SMRC ini cukup unik dan menarik. Sebab tercermin dari survei ini, angka elektoral Prabowo cukup baik dan tinggi bila dipandang secara personal. Namun begitu Prabowo dipasangkan dengan cawapres, maka justru suaranya malah turun.
Dalam survei SMRC yang dirilis Minggu (4/5) lalu (4/5), elektabilitas Joko Widodo mencapai 47,1 persen; Prabowo Subianto 32,1 persen; Aburizal Bakrie 9,2 persen; dan 11,5 persen responden menyatakan tidak tahu. Suara Prabowo yang cukup siginifikan ini malah menurun bila dipasangkan, misalnya dengan Hatta Rajasa, yang menjadi 27,4 persen.
Masih dalam simulasi SMRC dengan menyebutkan dua pasangan capres yang terdiri dari Jokowi dan Prabowo, maka ditemukan juga angka menarik. Dukungan pada Jokowi secara personal mencapai 51,6 persen, sementara dukungan pada Prabowo secara personal mencapai 35,7 persen. Nah, bila dipsangkan dengan Mahfud MD, dukungan untuk pasangan Jokowi-Mahfud menjadi 52 persen, sementara Prabowo-Ahmad Heryawan harus puas dengan angka 32,8 persen, atau turun sekitar 2,9 persen.
Bila Jokowi dipasangkan dengan Jusuf Kalla, suaranya naik menjadi ke 52,4 persen, sementara bila Prabowo dipasangkan dengan JK suaranya turun menjadi 32,4 persen. Bila Jokowi dipasangkan dengan Dahlan Iskan, maka suara Jokowi naik menjadi 52 persen, sementara suara Prabowo-Dahlan Iskan turun menjadi 32,8 persen.
"Simulasi demikian sangat rentan di dalam satu sisi karena peta politik bisa berubah. Tapi data itu jelas menunjukkan Jokowi dipasangkan ke siapapun pasti menang," kata Heri, Selasa (6/5).
Heri juga memprediksi, jika pasangan capres-cawapres hanya berjumlah tiga saja, kemungkinan besar Jokowi akan menang pilpres dengan satu putaran saja.
JAKARTA - Prabowo Subianto harus mencari cawapres yang benar-benar tepat. Selain itu, calon presiden dari Partai Gerindra itu juga harus pintar menggarap
- Komitmen untuk Lingkungan Keberlanjutan, Pertamina Meraih Penghargaan PROPER dari KLH
- Beragam Kelenturan Kebijakan Seleksi PPPK 2024, Honorer Jangan Lagi Dikorbankan
- Dengar Strategi Mentan Amran, Mahasiswa Optimistis Indonesia Swasembada Pangan
- Presidium HIMPUNI 2025-2028: Kolaborasi Alumni PTN untuk Indonesia Emas 2045
- Penantian 40 Tahun Warga Bambu Kuning Berakhir, PAM Jaya Salurkan Air Minum Perpipaan
- 5 Berita Terpopuler: Banyak Kelulusan Peserta Tes PPPK Tahap 1 Dibatalkan, Akan Ada Verval Dokumen, Jangan Kaget Ya!