Tak Punya Bank Data, Hanya Andalkan Ingatan
Jumat, 20 Juni 2008 – 10:58 WIB
Dari pengalaman itulah, Rosihan akhirnya mulai berpaling. Dia tidak lagi menulis eksklusif di satu media saja.
Rosihan mengaku mensyukuri mendapat karunia umur panjang dari Tuhan. Dua anak perempuanya, Aida Fadhia dan Naila Karima, adalah seorang dokter. Sedangkan Omar Lutfi Anwar adalah seorang sarjana ekonomi.
Meski telah puluhan kali menulis obituari, Rosihan tak berpikir siapa yang nanti menulis obituari jika dirinya meninggal. Ada seorang pemimpin sebuah media yang menawarinya mengumpulkan data tentang dirinya. Namun, Rosihan menolak ide dari orang tersebut. Menurut dia, dengan mengumpulkan data tentang dirinya, ada kesan melangkahi kehendak Yang Mahakuasa. ”Saya tidak mau melangkahi Tuhan. Kalaupun nanti ada yang menulis, biar siapa pun boleh menulis (obituari) saya,’’ katanya. (el/jpnn)
Rosihan Anwar yang bulan lalu merayakan ulang tahun ke-86 merupakan wartawan penulis obituari yang paling produktif. Wawasan dan pergaulannya yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala