Tak Punya Biaya, Dilarang Ikut UAS
Rabu, 07 April 2010 – 10:05 WIB
Tak Punya Biaya, Dilarang Ikut UAS
“Sudah ada surat edaran sebelum ujian nasional. Kita sudah banyak memberikan toleransi kepada mereka untuk melunasi itu semua. Setiap ulangan, mulai dari midsemester, ulangan semesteran dan bahkan sampai ujian mereka sudah kita informasikan untuk melunasi ini.”
Baca Juga:
Menurut Aswandi, pemberitahuan dan surat edaran ini tidak diindahkan orangtua/wali murid. Sewaktu rapat sosialisasi pada 7 November 2009 tentang UAN/UAS juga telah diinformasikan perihal ini. “Ketika ada rapat juga mereka (orangtua/wali murid) tidak banyak yang hadir,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, sebenarnya untuk masalah ini siswa tidak sepenuhnya dibebankan untuk melunasi semua. Jika April atau Maret sudah melunasi SPP ini siswa sudah diperbolehkan untuk mengikuti UAS ini.
Dicontohkannya, ada orangtua yang datang setelah tidak diizinkan mengikuti UAS dan hanya melunasi tunggakan Rp200.000 sudah diizinkan untuk mengikuti UAS. Sekolah, menurutnya, hanya minta kepastian dari orangtua/wali murid. Karena menurutnya orang tua/wali murid yang berbeda latar belakang pekerjaan. Jika orangtua tidak mampu biasanya masih bisa ditoleransi. Akan tetapi jika orangtuanya mampu seperti sudah pegawai negeri, ini tidak ada toleransi.
PONTIANAK– Tragis benar pendidikan di negeri ini. Seperti yang dialami 13 siswa SMA Muhammadiyah 2 Pontianak yang diusir oleh kepala sekolahnya
BERITA TERKAIT
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral