Tak Punya Izin Perjalanan Lengkap, Pria Jerman Dideportasi

jpnn.com - BALIKPAPAN - Kantor Imigrasi Klas I Balikpapan mendeportasi seorang pria kewarganegaraan Jerman, Kamis (21/5). Pria yang diketahui bernama Andreas Wirth itu diduga tak mengantongi dokumen izin perjalanan yang lengkap. Walhasil, Andreas yang ditangkap Selasa (5/5) lalu itu sudah kembali ke negara asalnya.
Seperti dikutip dari Kaltim Post (Grup JPNN), Andreas yang lahir pada 29 Januari 1969 ini dipulangkan ke negara asal pada pukul 13.05 Wita. Pria berusia 46 tahun ini terjaring ketika Tim Pengawasan Orang Asing Kantor Imigrasi Balikpapan sedang beroperasi di salah satu tempat kursus dan bimbingan belajar bahasa asing di Kota Minyak.
Andreas disebut menjadi guru bahasa Jerman. Padahal ia tidak mempunyai klasifikasi menjadi guru. Kedatangannya ke Indonesia juga hanya menggunakan Visa on Arrival. Mestinya dilengkapi Izin Menggunakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) dan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dari Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Balikpapan.
"Sebelumnya, kami menerima surat 4 April 2015 untuk meninjau. Tempat kursus itu sudah menjadi target pengawasan kami," tutur Anton Sumarsono, Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Klas I Balikpapan (Wasdakim).
Dikatakan, pelaksanaan operasi pengawasan orang asing serentak dilakukan di seluruh Indonesia pada 5 Mei 2015 hingga 8 Mei 2015. Namun, Anton menegaskan operasi ini sudah menjadi tugas sehari-hari.
Pria berkebangsaan Jerman ini datang ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada 23 April 2015. Kedatangannya ke Balikpapan untuk menemui temannya. "Tapi tak lama Andreas menjadi guru di tempat kursus tersebut, namun tidak digaji," papar Anton.
Lantaran melanggar, Andreas yang tengah mengajar langsung ditahan paspornya. Kemudian memeriksa pria tersebut di Kantor Imigrasi Balikpapan. "Selain deportasi, Andreas dilarang masuk Indonesia selama enam bulan," tegasnya. (*/ang/rom/k15/jpnn)
BALIKPAPAN - Kantor Imigrasi Klas I Balikpapan mendeportasi seorang pria kewarganegaraan Jerman, Kamis (21/5). Pria yang diketahui bernama Andreas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gubernur Luthfi Bentuk Tim Khusus untuk Atasi Darurat Sampah
- Dokter PPDS Anestesi Unsri Diduga Jadi Korban Kekerasan Konsulen di RSUP Hoesin Palembang
- Feby Deru Ajak PIM Sumsel dan Tim Penggerak PKK Berkolaborasi dalam Kegiatan Sosial
- Pegawai RSJ Provinsi Kalbar Disiram Air Keras oleh OTK, Polisi Selidiki
- Bentrokan Warga di Sukahaji, Wali Kota Farhan: Hormati Proses Hukum
- Hanyut di Sungai Belawan, Bocah 6 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia