Tak Punya Kelas, Siswa Belajar Ditemani Kambing dan Ayam
Siswa kelas I dan II belajar di lorong kelas, kelas III menempati rumah warga, dan kelas V di bawah tenda. Hanya kelas IV dan VI yang belajar di ruang kelas masing-masing.
"(Relokasi) ini sudah dimulai sejak ujian semester pascabencana lalu," ucap Basir, kepala SDN Klasem 2, kemarin (10/1).
Soal tempat belajar siswa kelas V yang di bawah tenda dan dekat kandang kambing itu, pihak sekolah tak bisa berbuat banyak.
Saat ini mencari lokasi pengganti bukan perkara mudah. Selain pandangan tak nyaman dan bau, berisik rengekan suara kambing juga mengganggu konsentrasi belajar.
"Sekarang ini mau cari lokasi yang aman susah. Untuk pindah tempat, kami juga harus pertimbangkan jarak agar anak-anak tetap dalam pengawasan," jelasnya.
Basir memahami, menyampaikan pelajaran di ruang terbuka tidaklah efektif.
Selain terganggu keberadaan kambing, lalu-lalang kendaraan di sekitarnya mudah mengalihkan konsentrasi belajar.
Siswa yang belajar di rumah warga pun lebih sering melihat keluar jendela daripada memperhatikan pelajaran.
Para siswa di sekolah dasar terpaksa belajar di bawah tenda yang dekat dengan kandang.
- Gedung SMAN 96 Jakarta Roboh, Disdik DKI Pastikan KBM Tetap Berjalan
- Banyak Sekolah Rusak Berat, Anak Buah Anies Minta Anggaran Rehab
- Sekolah Rusak Parah Tak Ada Perbaikan, Terakhir Direnovasi 20 Tahun Lalu
- Sekolah Baru Diperbaiki dengan Dana Rp 300 Juta dari APBD, Sekarang Sudah Ambruk
- Bangunan Sekolah Ambruk, Siswa Belajar di Tenda Darurat
- Banyak Sekolah Rusak di Lebak, Mendikbud Nadiem Pilih ke Cibinong