Tak Punya Loyalitas, Khofifah-Emil Berani Khianati Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Loyalitas Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terhadap Presiden Joko Widodo dipertanyakan.
Pasalnya, Khofifah memilih menggandeng Bupati Trenggalek Emil Dardak untuk maju dalam Pilgub Jatim 2018.
Padahal, PDI Perjuangan sebagai partai penyokong utama Jokowi pada Pilpres 2014 lalu sudah mengusung Saifullah Yusuf-Abdullah Azwar Anas.
Keputusan Khofifah maju bersama Emil juga makin menegaskan rumor pertarungan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi.
Sebagaimana diketahui, Demokrat memang sudah resmi mengusung Khofifah-Emil.
"Khofifah ngotot maju meski saya duga sudah coba ditahan oleh presiden. Loyalitasnya patut dipertanyakan juga. Saya kira Pak SBY dan Khofifah adalah orang yang punya pikiran sangat praktis," kata pengamat politik yang juga dosen Universitas Airlangga Surabaya Haryadi sebagaimana dilansir RMOL, Jumat (24/11).
Menurut Haryadi, Jokowi tentu bisa mengukur loyalitas Khofifah sebagai pembantu presiden yang tidak menuntaskan masa jabatannya demi maju Pilgub Jatim 2018.
Dia menduga Jokowi akan meminta Khofifah mundur dari menteri sosial setelah pendaftaran dan penetapan pasangan cagub dan wagub oleh KPU Jatim.
Loyalitas Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terhadap Presiden Joko Widodo dipertanyakan.
- Ini Alasan Rektor ISBI Bandung Melarang 'Wawancara dengan Mulyono'
- Bertemu Pangeran Khaled di UEA, Megawati: Berlangsung Hangat dan Kekeluargaan
- Hadiri HUT ke-17 Partai Gerindra, Bamsoet Dukung Gagasan Presiden Prabowo
- Komisi IV Tunda Pembahasan Efisiensi Anggaran Bareng Mitra, Ini Masalahnya
- PDIP Membekali Kepala Daerah dengan Konsepsi Kenegaraan Sebelum Digembleng Prabowo
- Minta Pengusutan Hoaks Tendensius ke Kapolri, PP GPA: Jika Dibiarkan Memicu Konflik