Tak Punya Tuyul atau Setan, Beringin Karya Tak Takut sama Golkar
jpnn.com - JAKARTA - Lambangnya, pohon beringin. Warna yang digunakan juga didominasi warna kuning. Belum lagi namanya, juga menggunakan kata "Karya" seperti layaknya Partai Golongan Karya (Golkar).
Namun Ketua Umum Partai Beringin Karya Mayjen Purn Syamsu Djalal, membantah kalau partainya sempalan dari partai yang bakal menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) di Bali 14-17 Mei.
"Orang mungkin bilang mirip Golkar. Tapi ini serupa tapi tak sama. Kami yakin beringin kami masih utuh. Tak ada tuyul-tuyul, tak ada setannya," ujar Syamsu dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Sahid, Jumat (13/4).
Menurutnya, Beringin Karya didirikan atas kerinduan sejumlah anak-anak pejuang membangun Indonesia yang lebih baik. Bukan karena intimidasi maupun kekecewaan.
"Jadi tak ada maksud apa-apa. Hanya melihat situasi perpolitikan yang kian memprihatinkan. Kami gregetan, makanya kami bertekad mendirikan parpol Beringin Karya," ujarnya.
Menurut mantan Danpuspom TNI ini, partainya telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) pada 10 Mei lalu. Termasuk logo yang digunakan, juga telah didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kemenkumham.
"Jadi kalau ditanya apakah kami tak takut disomasi terkait baju dan logo, kami kan sudah terdaftar di Haki. Demikian juga untuk kepengurusan, Kemenkumham sudah menerima pendaftaran kami. Kalau mau gugat, ya gugat HAKI lah," ujar Syamsu.
Selain Syamsu, dalam susunan Partai Beringin Karya juga terdapat nama Badaruddin Andi Picunang dan Bendahara H Ahmad Goesra. Sementara di Majelis Tinggi terdapat nama Letjen TNI Purn Yasril Yagub sebagai ketua. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak