Tak Salah Apa-Apa, Jurnalis India Jadi Korban Pembalasan China
jpnn.com, BEIJING - Otoritas China menangguhkan visa dua jurnalis India, Anshuman Mishra dan Ananth Krisnan, yang masing-masing mewakili media Prasar Bharati dan The Hindu.
"Pihak China tidak punya pilihan sehingga mengambil tindakan balasan yang patut untuk melindungi hak dan kepentingan organisasi media China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing, Kamis.
Ia mengungkapkan bahwa para jurnalis China mendapatkan perlakuan yang tidak adil dan diskriminatif di India dalam jangka waktu yang lama.
Pada 2017, sebut dia, pihak India memperpendek masa berlaku visa jurnalis China hanya tiga bulan bahkan satu bulan tanpa alasan yang valid.
Sejak 2020, pihak India menolak permohonan visa sejumlah jurnalis China yang hendak ditempatkan di India.
Lalu pada Desember 2021, lanjut dia, seorang jurnalis CGTN diminta untuk meninggalkan India dalam jangka waktu sepuluh hari tanpa penjelasan. Padahal, masa berlaku visanya masih tersisa dua bulan.
"Beberapa hari yang lalu, seorang wartawan Kantor Berita Xinhua diminta meninggalkan negara tersebut pada 31 Maret dengan alasan sudah menetap di sana selama enam tahun," ucap Mao.
Menurut dia, pihak China memperlakukan para jurnalis India dengan baik selama bekerja di China.
Gara-gara tindakan pemerintah mereka, dua jurnalis India jadi korban pembalasan China
- Pameran Film Tiongkok 2025 Sukses Digelar, Mempererat 75 Tahun Hubungan Diplomatik
- Hebat, Ekonomi China Tumbuh 5,4 Persen di Penghujung 2024
- China Serukan Pelestarian Asian Value demi Laju Pembangunan
- Xi Jinping & Trump Ingin Mereset Hubungan Amerika-China
- Ini Penyebab Rupiah Lesu Terhadap Dolar AS
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam