Tak Sanggup Bayar Rumah Sakit, Orang Tua Tega Jual Bayinya
jpnn.com - JAKARTA - Pasangan suami dan istri asal Gowa, Januar dan Andi Indra Ayu berniat menjual bayi perempuannya. Bayi itu lahir pada 17 September 2016 lalu.
Keinginan menjual bayi dengan inisial FAK itu tertuang dalam selembar surat bermaterai pada 28 September 2016, di Makassar. Surat tersebut dibuat oleh orang tua bayi.
"Dengan ini menyampaikan kepada seluruh Rakyat Indonesai, bahw Anak kami dengan data tersebut di atas akan kami jual," tertulis di surat itu.
Alasan kedua, orang tua FAK ingin menjual sang bayi yang terlahir prematur. Karena tidak punya biaya menebus biaya Rumah Sakit (RS) lebih kurang Rp 2 juta per hari. Sejak lahir sampai surat pernyataan dibuat, biaya yang dihabiskan sudah Rp 39 juta.
Dalam surat tersebut disejlaskan, FAK terlahir prematur dengan berat 1,2 kg, sehingga harus menjalani perawatan intensif dalam media inkubator. Pembuat pernyataan juga menyertakan nomor telepon mereka.
"Setelah Bapak/Ibu melakukan pembayaran biaya rumah sakit anak kami, maka Hak Atas anak kami juga berganti menjadi milik anda sepenuhnya," dalam pernyataannya.
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay telah meminta Kementerian Kesehatan dan stelah menghubungi Direktur Pelayanan Masyarakat BPJS Maya Amiarny, yang tengah mengurus adanya masalah pasangan Januar dan Ayu.
Kedua instansi dan lembaga tersebut berjanji akan menangani masalah ini secara baik. Diharapkan, dalam waktu secepat mungkin, persoalan ini dapat diselesaikan.
JAKARTA - Pasangan suami dan istri asal Gowa, Januar dan Andi Indra Ayu berniat menjual bayi perempuannya. Bayi itu lahir pada 17 September 2016
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Tim Gabungan Sita 7 Unit Hp, 10 Paku & 20 Korek Api di Lapas Narkotika Muara Beliti
- Hari Wayang, Kiai Paox Iben Sebut Kebudayaan Jembatan antara Pemerintah dan Rakyat