Tak Selalu Buruk, Gula Perlu untuk Proses Pemulihan
jpnn.com - Sangat mudah untuk melihat gula sebagai penjahat nutrisi, tetapi kita harus berpikir dua kali sebelum memotong semua karbohidrat dari makanan.
"Kita seharusnya tidak membuat satu makanan atau gizi menjadi kambing hitam untuk semua masalah kesehatan kita," kata penulis The Doctor on Demand Diet, Melina Jampolis, MD, seperti dilansir laman Furthermore.Equinox, Senin (18/6).
"Gula sangat penting bagi para atlet, yang otot-ototnya bekerja di atas rata-rata," tambah Jampolis.
Faktanya, tubuh membutuhkan jumlah tertentu setelah selesai berolahraga untuk mengisi glikogen, bentuk glukosa yang tersimpan yang digunakan tubuh untuk energi.
Meskipun Anda akan menemukan tumpukan gula dalam makanan penutup yang memanjakan, itu juga ditemukan secara alami dalam produk, susu dan makanan yang dikemas dengan karbohidrat kompleks seperti roti gandum.
Kuncinya adalah menentukan jumlah yang tepat untuk makan dan dari sumber mana, karena tubuh menyimpan kelebihan gula sebagai lemak.
Cara terbaik untuk membantu proses penyembuhan pasca-latihan tubuh adalah dengan makan buah, sayuran dan biji-bijian.
Gabungkan mereka dengan sumber protein kaya asam amino seperti daging, ikan, yogurt Yunani, dan keju cottage yang juga mendorong pemulihan. Usahakan rasio karbohidrat empat-ke-satu terhadap protein.
Sangat mudah untuk melihat gula sebagai penjahat nutrisi, tetapi kita harus berpikir dua kali sebelum memotong semua karbohidrat dari makanan.
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 6 Khasiat Susu Almond, Bikin Tulang Makin Kuat
- Kebijakan Tom Lembong Impor Gula Sesuai Kepmenperindag 572, Tak Bisa Dipidana
- PTPN Group & SGN Launching Gerakan Menuju Swasembada Gula Indonesia
- Pakar Ekonomi: Bea Masuk Beri Kesempatan Produsen Susu Lokal untuk Tumbuh
- Wamen Viva Yoga: Kami Rancang Pembangunan Sentra Sapi Perah di Daerah Transmigrasi