Tak Semua Warga Muhammadiyah Salat Id Hari Ini

jpnn.com - JAKARTA - Sebagian warga Muhammadiyah sudah melaksanakan salat Idul Adha, Rabu (23/9) pagi tadi. Seperti masyarakat di Jogjakarta dan Klaten.
Namun, meski sudah melaksanakan salat Idul Adha hari ini warga di Jawa Tengah belum mulai menyembelih hewan kurban yang sudah mereka beli.
"Iya semua begitu warga di Jogja-Klaten kebanyakan salat hari ini, tapi sembelihnya belum," ujar Sapta Isnugroho, salah seorang warga Klaten kepada JPNN.com.
Menurut bapak dua anak ini, penyembelihan hewan kurban akan dilaksanakan menyesuaikan dengan hari libur nasional, yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Kan hari ini pada masih kerja, liburnya masih besok. Jadi nyembelihnya sekalian bareng sama yang NU dan pemerintah yang solatnya besok," ungkap Sapto.
Namun tak semua warga Muhammadiyah sudah melaksanakan salat id hari ini. Contohnya di Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang lebih dari setengah penduduknya merupakan warga Muhammadiyah. Salah seorang warga, Zulfarizon (38 tahun) mengatakan, mereka akan menggelar salat Idul Adha berikut pemotongan kurban pada Kamis (24/9).
"Wukuf di Makkah kan baru hari ini, makanya baru besok salat Idul Adha dan potong kurban," tuturnya ringan. (chi/adk/jpnn)
JAKARTA - Sebagian warga Muhammadiyah sudah melaksanakan salat Idul Adha, Rabu (23/9) pagi tadi. Seperti masyarakat di Jogjakarta dan Klaten. Namun,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPJ Healthcare Malaysia Tawarkan Wisata Medis Berkualitas Bagi Pasien Indonesia
- Jelang Seleksi Kompetensi PPPK Tahap 2, Honorer Satpol PP Ajukan 5 Tuntutan, Poin 4 & 5 Menohok
- Tanggapi Kisruh Grup Musik Sukatani, DPR: Kapolda Tidak Bisa Lepas Tanggung Jawab
- Kapolri Jenderal Listyo Tegaskan TNI-Polri tetap Solid Pascainsiden di Mapolres Tarakan
- Wamen Viva Yoga Ajak Perguruan Tinggi Berkolaborasi Membangun Kawasan Transmigrasi
- Komisi V DPR: Langkah Kemendes Pecat Pendamping Desa karena Maju Caleg Tidak Berdasar