Tak Sensitif, Polri Bakal Banyak Musuh
Jumat, 08 Maret 2013 – 10:52 WIB
Kedua, lanjutnya, Polri tidak bertindak cepat dan transparan dalam menuntaskan kasus penembakan terhadap anggota TNI yang melakukan pelanggaran lalu lintas di OKU.
Hal ini membuat keluarga dan teman-teman korban marah, kemudian menyerbu dan membakar Polres OKU. "Padahal dalam kasus Rasyid Rajasa yang menabruk hingga menewaskan 2 orang, polisi bisa bertindak cepat. Dalam 11 hari kasusnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan," tegas Neta.
Dari kasus ini terlihat para pejabat Polri di Sumatera Selatan tidak peka terhadap kasus sensitif yang bisa memicu konflik. Jika sikap, prilaku dan kinerja seperti ini terus dibiarkan Mabes Polri dipastikan konflik antara polisi dengan TNI maupun dengan masyarakat akan terus terjadi.
"Jika konflik-konflik tersebut terjadi jangan salahkan masyarakat maupun anggota TNI. Untuk itu Polri harus mau introspeksi dan berbenah diri serta memecat anggotanya yang brengsek," tegas Neta S Pane. (fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan pembakaran Mapolres OKU di Sumatera Selatan, Kamis (7/3), harus dijadikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap
- RI 36 Berulah di Jalan, Nusron Wahid Sindir Netizen yang Salah Sasaran
- Gandeng Resinergi, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif dari Sampah Perkotaan