Tak Serius Garap Industri Berbasis Daerah
Sabtu, 09 Oktober 2010 – 23:36 WIB

Tak Serius Garap Industri Berbasis Daerah
AMBON -- Wakil Menteri Perindustrian, Alex Retraubun, menilai penyebaran peta industri di tanah air sangat memprihatinkan. Bukan saja tidak merata, namun banyak potensi-potensi industri di daerah-daerah yang tidak tergarap maksimal oleh negara. Akibatnya, kesejahteraan masyarakat berjalan stagnan atau tetap jalan di tempat. ‘’Bahkan industri kita sekarang disebut lagi down disaat orang ramai-ramainya bicara Free Trade Agreement. Karena itu saya nilai, memang perlu segera dilakukan strategi kebangkitan industri. Artinya jangan hanya membasiskan industri di pulau Jawa saja karena itu justru akan memperlemah industri secara nasional,’’ kata Alex.
‘’Bahkan saat beberapa pekan lalu saya rapat dengan komisi VI di DPR RI dan ada yang mengatakan penyebaran industri di Indonesia sudah innalillahi. Saya setuju dengan itu. Saya senang ada yang mengatakan itu,’’ kata Alex saat menjadi pembicara dalam ASEAN Regional media workshop di Swiss-Belhotel, Sabtu (9/10) di Ambon.
Baca Juga:
Penilaian ini kata Alex, cukup menggambarkan secara nyata mengenai peta penyebaran industri yang katanya digarap secara serius oleh pemerintah. Sebagai contoh, pemerintah dinilai masih tetap fokus pada pengembangan industri di wilayah Barat Indonesia. Sementara di wilayah Timur Indonesia yang terkenal dengan banyak potensi bahari-nya tidak digarap dengan baik.
Baca Juga:
AMBON -- Wakil Menteri Perindustrian, Alex Retraubun, menilai penyebaran peta industri di tanah air sangat memprihatinkan. Bukan saja tidak merata,
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi