Tak Setuju Penghapusan UN SD

Hal ini, nantinya akan berdampak pada siswa SD yang bersekolah di Cirebon misalnya, akan melanjutkan sekolah ke SMP di Bandung. Nilai NEM yang besar tidak berarti apa-apa, karena nilai yang diberikan tidak mencerminkan mutu siswanya. "Itu yang saya khawatirkan," katanya.
Kepala SDN Sumurwuni, Subagja SPd menyatakan hal yang sama. Ia tidak setuju dengan penghapusan UN di Tingkat SD. Menurutnya, dengan adanya sistem UN yang sekarang ini sudah cukup adil, di mana kelulusan dilihat dari prosentasi nilai UN dan ujian sekolah. Tinggal bagaimana pembenahan pelaksanaan UN, supaya tidak carut marut seperti tahun lalu.
"Ujian Nasional masih dibutuhkan untuk mengukur standar kompetisi siswa, supaya siswa yang berada di daerah terpencil juga bisa mengukur kompetensi dengan siswa lainnya yang berada di kota," ucapnya. Walaupun, ia mengakui pasti ada perbedaan kemampuan siswa antara di kota dan di pinggir kota. (jml)
KESAMBI - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan untuk meniadakan ujian nasional (UN) tingkat SD. Penentuan kelulusan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025