Tak Setuju Penghapusan UN SD
Hal ini, nantinya akan berdampak pada siswa SD yang bersekolah di Cirebon misalnya, akan melanjutkan sekolah ke SMP di Bandung. Nilai NEM yang besar tidak berarti apa-apa, karena nilai yang diberikan tidak mencerminkan mutu siswanya. "Itu yang saya khawatirkan," katanya.
Kepala SDN Sumurwuni, Subagja SPd menyatakan hal yang sama. Ia tidak setuju dengan penghapusan UN di Tingkat SD. Menurutnya, dengan adanya sistem UN yang sekarang ini sudah cukup adil, di mana kelulusan dilihat dari prosentasi nilai UN dan ujian sekolah. Tinggal bagaimana pembenahan pelaksanaan UN, supaya tidak carut marut seperti tahun lalu.
"Ujian Nasional masih dibutuhkan untuk mengukur standar kompetisi siswa, supaya siswa yang berada di daerah terpencil juga bisa mengukur kompetensi dengan siswa lainnya yang berada di kota," ucapnya. Walaupun, ia mengakui pasti ada perbedaan kemampuan siswa antara di kota dan di pinggir kota. (jml)
KESAMBI - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan kebijakan untuk meniadakan ujian nasional (UN) tingkat SD. Penentuan kelulusan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation
- Banyak R3 Tidak Lulus Seleksi PPPK Guru Tahap 1, Bagaimana Honorer Database Bisa Tuntas