Tak Terima Dana Otsus, Sekolah di Papua Pungut Iuran
Senin, 10 September 2012 – 01:26 WIB
FAKFAK - Ratusan orang tua murid SMA Negeri I (SMANSA) Fakfak dikumpulkan pihak sekolah guna membahas persoalan yang menimpa SMANSA. Karena tidak ada dana BOS dan Otsus untuk SMA, maka SMANSA mengambil kebijakan untuk menyelamatkan sekolah dengan meminta kerelaan orang tua murid untuk dapat memberikan iuran tiap bulan per siswa Rp. 70 ribu. Salah seorang tua murid kelas I SMANSA Fakfak, yang hanya berprofesi sebagai buruh kasar, kepada Radar Sorong (JPNN Group) mengatakan pungutan wajib per bulan Rp. 70 ribu untuk satu siswa bagi dirinya terasa berat. Karena penghasilannya tidak menentu. Apalagi ia juga harus membiayai anaknya yang sekolah di SMA swasta.
Iuran sebesar Rp. 70 ribu per siswa tersebut bagi sebagian orang tua murid tidaklah berat, namun bagimana dengan mereka yang penghasilannya pas-pasan dan tidak menentu. Seperti orang tua murid yang kerja buruh, tukang batu, nelayan dan petani yang tidak tentu penghasilannya.
Baca Juga:
Hal ini lah yang menjadi keberatan ratusan orang tua murid terhadap kebijakan pungutan Rp. 70 ribu per bulan dari setiap siswa walaupun sebagian besar orang tua murid juga setuju akan pungutan tersebut demi menyelamatkan pendidikan anak – anaknya.
Baca Juga:
FAKFAK - Ratusan orang tua murid SMA Negeri I (SMANSA) Fakfak dikumpulkan pihak sekolah guna membahas persoalan yang menimpa SMANSA. Karena
BERITA TERKAIT
- Dirjen GTK Berharap Tidak Ada Kesalahpahaman soal Orprof Guru
- Inilah Urgensi Revisi UU Sisdiknas, Ada soal Ranking 60 dari 61 Negara
- Terobosan Kemendikdasmen di 2024: Guru ASN PPPK & PNS Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024