Tak Terima Indeks Kebahagiaan Warga DKI Jakarta Merosot, Gerindra Minta Survei Ulang

jpnn.com, JAKARTA - Penasihat Fraksi Gerindra DPRD DKI Mohammad Taufik meminta agar Badan Pusat Statistik (BPS) menyurvei kembali Indeks Kebahagiaan Warga setelah pandemi Covid-19.
Menurut Taufik, Indeks Kebahagiaan warga DKI Jakarta merosot pada 2021 karena adanya pandemi Covid-19.
Peristiwa itu mempengaruhi hidup terutama untuk warga dengan ekonomi menengah ke bawah.
Wakil Ketua DPRD DKI ini pun yakin, Indeks Kebahagiaan warga Jakarta bisa kembali meningkat pesat seiring pelonggaran aktivitas masyarakat di masa PPKM Level I.
"Kalau saya bilang, (Indeks Kebahagiaan) obyektif ya menilainya. Kan keadaan itu mempengaruhi kehidupan. Coba nanti survei lagi setelah Covid-19 selesai, (warga Jakarta) bahagia pasti,” ucap Taufik, Sabtu (1/1).
Terlebih, Gubernur Anies Baswedan juga menaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 5,1 persen atau Rp 225.667.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan UMP yang ditetapkan pemerintah pusat lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021.
Dalam aturan itu, UMP DKI hanya naik 0,81 persen atau sekira Rp 37 ribu saja.
Penasihat Fraksi Gerindra DPRD DKI Mohammad Taufik meminta agar Badan Pusat Statistik (BPS) menyurvei kembali Indeks Kebahagiaan Warga DKI Jakarta setelah pandemi Covid-19
- Pimpinan Komisi VI Pastikan Investasi Danantara Bisa Diaudit
- Ini Legasi Nana Sudjana Selama Memimpin Jateng
- HUT ke-17 Gerindra, Surya Paloh Kasih Kado Berharga Buat Prabowo
- BPS Catat Neraca Perdagangan Surplus USD 3,45 Miliar pada Januari 2025
- Hadiri HUT Ke-17 Partai Gerindra, Sultan: Suasananya Sejuk dan Penuh Kekeluargaan
- Menantu Jokowi Jadi Kader Gerindra, Baru Menerima KTA Saat Perayaan HUT ke-17