Tak Tertarik jadi PNS, Ngojek Bisa 30 USD per Hari

Penumpang yang bakal menuju Atambua turun di pos perbatasan itu dan menyeberang ke Motain dengan berjalan kaki.
Penumpang yang membawa barang itulah yang menjadi sumber pendapatan Manuel dan sejumlah kawannya yang mengais rezeki di daerah perbatasan.
Mereka tak harus membawa paspor karena sudah dikenal sebagai pekerja di kawasan itu. Selain barang bawaan, Manuel akan mengantar pekerja asal Belu yang mau pulang kampung dengan menggunakan sepeda motor dari Timor Leste.
Sebab, pelintas batas tidak boleh membawa masuk sepeda motor dari Timor Leste ke wilayah Indonesia atau sebaliknya.
Maka, baik di Batugade maupun di Motain, banyak juga rumah yang menyediakan jasa penitipan sepeda motor untuk para pelintas batas. Ongkosnya USD 5 untuk waktu titip 2–3 hari.
Tenaga angkut barang dan ojek menjadi pilihan bagi pelintas batas yang ingin menyeberang ke Indonesia maupun ke Timor Leste.
Kendaraan umum dari Timor Leste yang akan masuk Indonesia dikenai biaya USD 35. Sama dengan biaya visa on arrival Timor Leste.
Sementara itu, kendaraan pemerintah hanya dikenai USD 20. Tapi masih ditambah biaya operasi yang dikeluarkan kepolisian perbatasan.
Manuel Borges, 26, warga Batugade, Distrik Bobonaro, Timor Leste, tak tertarik menjadi pegawai negeri atau swasta.
- Kiprah Telkomcel dalam Transformasi Digital di Timor Leste
- Bea Cukai Atambua dan TNI AL Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas dari Timor Leste
- Arsjad Rasjid: Swasta Siap Dukung Konektivitas Lintas Perbatasan Indonesia & Timor Leste
- Piala AFF 2024: Thailand Berpesta di Laga Pembuka, Pelatih Enggan Besar Kepala
- Perkuat Bisnis Internasional, Bank Mandiri Rilis Aplikasi Ini di Timor Leste
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis