Tak Tertib, Peserta Kongres akan Diusir
Jumat, 24 Juni 2011 – 05:20 WIB
Untuk menertibkan interupsi, pada KLB nanti KN akan menerapkan mekanisme berbicara bagi peserta. "Standar persidangan tidak berubah. Tapi nanti di KLB jika ada yang ingin bicara harus minta ijin," sambungnya.
Joko mengungkapkan, nama-nama yang masuk dalam daftar interupsi, selanjutnya harus mendapatkan izin untuk berbicara. Jika sudah mengantongi izin, mereka bebas berbicara. Tapi harus sesuai agenda Kongres.
CEO PT Liga Indonesia ini mengungkapkan jika hal itu diterapkan oleh FIFA pada kongres 1 Juni lalu. "Saya lihat di kongres FIFA seperti itu. Biar teratur. Yang ingin bicara terlebih dulu harus mengisi formulir. Kalau bicara di luar koridor akan diperingatkan. Kalau tidak nurut, ya akan dikeluarkan dari ruangan kongres," beber Joko Driyono.
Selain mekanisme tata cara berbicara, pada KLB nanti juga akan diterapkan fasilitas electronic voter (e-voter). Tapi e-voter tidak akan dipakai dalam pemilihan Ketum, Waketum, dan anggota Exco sebagaimana ditakutkan pemilik suara pendukung George Toisutta-Arifin Panigoro.
JAKARTA - Komite Normalisasi (KN) tampaknya sudah belajar dari kegagalan Kongres PSSI pada 20 Mei lalu. Akibat terlalu banyak toleransi, rapat tertinggi
BERITA TERKAIT
- Performa Pemain Asing Kurang Moncer, Jakarta Pertamina Enduro Coba Cari Pengganti
- Persis Belum Pernah Menang, OKS Singgung Soal Ini, Alamak!
- Anthony Sinisuka Ginting Cedera, Indonesia Hanya Mengirim 5 Wakil di India Open 2025
- PBSI Ciptakan Plaform Sport Science Analytics, Sangat Penting!
- 10 Pemain Persis Solo Gigit Jari, PSM Makassar Tembus Top 6
- Debut Cleyton Santos di Persis Berujung Petaka, Kena Kartu Merah dan Kalah dari PSM