Tak Usah Serius Tanggapi Kritik Prabowo pada Jokowi-JK

Tak Usah Serius Tanggapi Kritik Prabowo pada Jokowi-JK
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Foto: dokumen JPNN.Com

Yang terjadi di era Jokowi-JK kebijakan perekonomian dibalik dari rezim sebelumnya.

Misalnya soal lahan, Jokowi-JK membagi sampai puluhan juta hektar lahan untuk masyarakat kecil dan berpenghasilan rendah dalam bentuk sertifikat.

“Pemerintahan ini melakukan reforma agraria dengan meredistribusi aset negara untuk rakyat kecil yang pemerintahan sebelumnya bagi-bagi untuk segelintir konglomerasi dan korporasi besar,” ucap Rizal.

Jokowi-JK juga berusaha mengatasi ketimpangan antarkawasan yang sangat parah, misalnya antara Jawa dan luar Jawa, Kawasan Barat dan Timur, serta membangun perbatasan.

“Selama ini cuma Jawa yang dibangun. Itu pun tidak jelas. Apa Indonesia ini cuma Jawa atau Sumatera? Nah ketimpangan itu diatasi oleh Pak Jokowi, bukan dengan kasih BLT (Bantuan Langsung Tunai) tapi bangun infrastruktur dan pemberlakuan satu harga BBM se-Indonesia. Itu baru berkeadilan,” ucap dia.

Utang Jatuh Tempo

Sedangkan terkait kritik Prabowo terhadap utang negara, Rizal mengatakan, banyak pihak lupa bahwa pemerintahan Jokowi-JK saat ini sedang berupaya membayar cicilan akumulasi utang pemerintahan SBY dan rezim sebelumnya yang baru jatuh tempo di era Jokowi.

“Enggak enak banget. Saat dilantik pada Oktober 2014, Jokowi sudah membawa pulang ke istananya utang luar negeri sebesar Rp. 2.700 triliun, warisan dari rezim-rezim sebelumnya. Jokowi belum ngapa-ngapain saja sudah musti menanggung utang warisan, itu belum termasuk bunga utang sebesar Rp 250 triliun per tahun. Jatuh temponya di era Jokowi-JK. Sedangkan utangnya Pak Jokowi nanti jatuh tempo pada 2020,” ucap dia.

Sebagian besar malah kritikan Prabowo Subianto diarahkan ke kinerja bidang perekonomian pemerintahan sebelumnya yaitu rezim SBY

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News