Takdir Politik Era Reformasi

Takdir Politik Era Reformasi
Takdir Politik Era Reformasi
Karena itu, jika kita mau jujur, maka ketidakpuasan public terhadap pemerintahan SBY adalah “kesalahan kolektif” partai koalisi pendukung SBY baik di eksekutif maupun legislative. Sekiranya pun ada “operator politik” yang kuat, saya kita tidak akan berdaya menghadapi kekuatan koalisi yang sesungguhnya tidak solit, tetapi selalu jalan sendiri jika sudah menyangkut kepentingan politik yang berbeda.

Harapan bahwa  SBY harus mengeluarkan kebijakan yang bersifat big bang, kebijakan yang besar yang memiliki success story yang baru, juga akan tersandera oleh berbagai kasus yang sesunggunya juga membelit sesama partai koalisi, seperti dilansir oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

Lalu, apa solusinya? Saya kita kalangan civil society harus menekan partai koalisi pendukung pemerintahan agar  segera mendorong SBY melakukan apa yang disebut dengan kebijakan big bang. Bila perlu disertai ancaman tidak akan memilih partai-partai tersebut dalam Pemilu 2014. Tentu saja dengan kampanye besar-besaran terhadap masyarakat.

People power harus dibangkitkan agar mereka tersentak bahwa rakyat adalah “pangeran demokrasi” yang memberi mereka “pedang kekuasaan.”  Ketika “pedang kekuasaan” tak digunakan semestinya, maka anugerah itu harus dicabut, dan hanya diberikan kepada partai yang tahu diri asal muasalnya yang tak akan pernah ada jika tanpa rakyat.

SEKIRANYA Presiden SBY seberani Presiden Abdurrahman “Gus Dur” Wahid, apakah kepuasan public terhadap pemerintahannya menguat? Gus Dur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News