Taksi Online Menjamur, Setoran Taksi Legal Turun Drastis
jpnn.com - JAKARTA – Menjamurnya taksi online saat ini menjadi momok bagi moda transportasi taksi legal di Indonesia. Hal tersebut dirasakan oleh Tarsa, salah satu pengemudi taksi Express.
Kepada JPNN.com, pria berumur 42 tahun ini mengeluhkan keberadaan taksi online seperti Taxi Uber, GrabCar, Grab Taxi yang menyedot pangsa pasar mereka. Terlebih, taksi-taksi online tersebut tidak memiliki kejelasan izin operasi.
“Ngaruh banget, setoran kita turun drastis. Bukan 50 persen lagi, 100 persen malah kadang,” ujar Tarsa saat berbincang dengan JPNN.com, Selasa (3/11).
Ketimpangan tersebut sangat dirasakan, mengingat taksi online menggunakan tarif permanen, dibanding taksi legal pada umumnya yang argonya terus berjalan hingga sampai tujuan penumpang.
Terlebih, taksi online mendapatkan subsidi sekitar Rp100 ribu per perjalanan dari perusahaan mereka. Hal tersebut otomatis meringankan bagi supir taksi online.
“Kalau argo kami kan tetap jalan terus, kalau mereka pakai argo mati istilahnya. Misalnya kalau ke bandara, katakanlah macet 5 jam, bisa kena Rp200 ribuan lebih. Mereka (taksi online) kan dapat subsidi Rp100 ribu. Ya kita kalah. Udah enam bulan ini setoran susah, bisa dapat Rp60 ribu aja udah untung,” kisah Tarsa.(chi/jpnn)
JAKARTA – Menjamurnya taksi online saat ini menjadi momok bagi moda transportasi taksi legal di Indonesia. Hal tersebut dirasakan oleh Tarsa,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar
- Perdana Hadir di SIAL Interfood, Lee Kum Kee Optimis Perkuat Pasar di Indonesia
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik