Taksi Putih Tebar Teror, Incar Karyawati Pulang Malam

Taksi Putih Tebar Teror, Incar Karyawati Pulang Malam
Taksi Putih Tebar Teror, Incar Karyawati Pulang Malam

Tak lama kemudian, sang sopir taksi menelepon rekannya lalu menaikkan anggota komplotannya itu di pinggir jalan. Setelah itu, harta benda RP dikuras. Berupa iPhone 5S, laptop, ATM BCA dan kalung emas. Uang miliknya Rp 200 ribu untuk membayar taksi juga diambil para pelaku. Bahkan, RP diminta menarik uang tunai di sebuah mesin ATM.
     
Sedangkan kasus yang menimpa RW, dia dirampok saat menaiki sebuah taksi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan saat hendak pulang melalui Jalan Mega Kuningan. Perampokan penumpang taksi perempuan itu terjadi pukul 23.0. Setelah duduk di jok belakang taksi, RW baru menyadari ada orang selain dirinya dan sopir taksi di dalam taksi tersebut.

Pelaku lainnya ikut naik saat taksi melintas di Mal Ambasador. Korban langsung ditodong agar menyerahkan harta bendanya berupa ponsel dan uang Rp 1 juta. Korban juga diancam akan disakiti sehingga tak bisa berteriak meminta tolong. Setelah merampas harta bendanya, lanjutnya, RW diturunkan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Para pelaku yang berjumlah tiga orang itu melarikan diri ke arah Senen, Jakarta Pusat. Heru mengatakan, dalam kasus itu pihaknya telah mengantongi ciri-ciri mobil yang ditumpangi korban.

”Kasus yang menimpa RP diduga terkait dengan kasus RW, namun kami masih dalami keterkaitannya. Kalau dilihat modusnya, tidak menutup kemungkinan pelakunya sama,” ucapnya juga.

Dia menguraikan, sejumlah kesamaan kasus perampokan itu, taksi yang ditumpangi kedua korban sama-sama berwarna putih dan dari perusahaan taksi yang sama.

Tidak hanya itu, modus perampokan yang dilakukan para pelaku atas dua kejadian perampokan berbeda ini, juga sama. Pelaku sudah bersembunyi di dalam bagasi mobil taksi, lalu muncul di balik jok penumpang.

”Dalam aksi perampokan di dua tempat kejadian perkara (TKP) ini, sang sopir taksi juga sama-sama terlibat. Saat ini kami masih memburu para pelakunya. Anggota juga sudah disebar di lapangan guna mengungkap dua kasus perampokan ini,” ujar Heru juga.
     
Terpisah, RP mengaku perampokan berawal saat dirinya menyetop taksi berwarna putih di kawasan SCBD, Jakarta Selatan pukul 19.30 usai pulang kerja. Setelah menaiki taksi berwana putih yang distopnya, tidak lama kemudian muncul seorang pria menggunakan cadar hitam dari dalam bagasi di belakang jok yang dia duduki.
     
”Pria yang keluar dari bagasi itu lantas mengancam saya dengan pisau. Sayapun diminta untuk tidak berteriak, karena bila teriak saya akan dibunuh. Saya takut sekali,”  ujar RP saat dihubungi via ponsel. Warga Tanah Abang itu mengaku nyawanya sangat terancam saat itu. Apalagi ternyata, sopir taksi itu juga rekan para pelaku.

Apalagi, saat itu sopir menelpon kawannya yang lain yang ternyata sudah menunggu di pinggir jalan. Pria itu lantas ikut bergabung ke dalam taksi. Pria tadi juga mengancam RP agar tidak macam-macam.

JAKARTA - Wilayah Jakarta Selatan menduduki posisi pertama daerah paling rawan aksi perampokan penumpang taksi. Catatan Polda Metro Jaya selama 2014,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News