Taksi Terbang EH 216-S Kantongi Sertifikat Angkut Penumpang Pertama di Dunia

Kemudian, simulasi perangkat lunak, tautan data, stasiun kontrol darat, fungsionalitas sistem secara keseluruhan, kompatibilitas elektromagnetik, kinerja penerbangan, dan karakteristik stabilitas penerbangan.
Proses validasi memeriksa komponen, peralatan, dan keseluruhan pesawat untuk mengetahui adanya cacat, kesalahan, dan gangguan yang dibuat sebelumnya selama percobaan laboratorium, dan uji coba penerbangan.
Dengan demikian, keselamatan, kelaikan terbang, kinerja, fungsionalitas, kegunaan EH216-S telah divalidasi secara menyeluruh dan ketat melalui lebih dari 500 item pengujian khusus, lebih dari 40.000 penerbangan uji coba untuk penyesuaian, dan uji validasi kesesuaian formal yang mencakup 65 kategori utama dan lebih dari 450 item pengujian individual.
Pendiri sekaligus Ketua dan CEO EHang, Huazhi Hu bersyukur sistem UAV pengangkut penumpang EH216-S akhirnya memenuhi ekspektasi yang tinggi untuk mendapatkan TC pertama di industri eVTOL global, menandai babak penting dalam sejarah penerbangan sipil.
"Dengan menggunakan TC sebagai batu loncatan, kami akan meluncurkan operasi komersial eVTOL tanpa awak EH216-S, dengan memprioritaskan keselamatan di atas segalanya," ujar Huazhi Hu, dalam keterangannya, Rabu (25/10).
Menurutnya, hal itu akan memungkinkan pihaknya untuk maju menuju tujuan strategis menjadi operator platform UAM.
"Kami berkomitmen pada misi kami untuk memungkinkan mobilitas udara yang aman, otonom, dan ramah lingkungan yang dapat diakses oleh semua orang," tuturnya. (jlo/jpnn)
Taksi terbang 'EH 216-S mengantongi sertifikat angkut penumpang pertama di dunia.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Pelita Air dan Elnusa Berkolaborasi dalam Penyediaan Layanan Penerbangan Korporasi
- Arus Mudik Lebaran 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Melonjak
- Cuaca Buruk Berpotensi Ganggu Penerbangan Saat Mudik Lebaran 2025
- Saudia Airlines Buka Rute Penerbangan Bali-Jeddah, Fly DBA: Bukti Keseriusan
- Izin Belum Beres, Penerbangan Fly Jaya ke Karimunjawa Ditunda hingga Juli 2025
- Puncak Nataru, Garuda Indonesia Group Menerbangkan 77.552 Penumpang