Taktik Perang Mao Zedong dalam Kemenangan Taliban dan Amerika yang Tak Belajar dari Sejarah

Taktik Perang Mao Zedong dalam Kemenangan Taliban dan Amerika yang Tak Belajar dari Sejarah
Kembalinya Taliban mengambilalih kekuasaan di Afghanistan seharusnya tidak mengejutkan bagi siapa pun yang mengikuti perkembangan  gerakan ini. (AFP)

Begitu besar ketergantungan kita pada tatanan yang dipimpin Amerika: kekuatan ANZUS, NATO, Quad — Amerika, Australia, India, Jepang — yang dirancang untuk melawan pengaruh dan jangkauan Tiongkok yang semakin besar.

Ada pertempuran yang lebih besar di depan mata dan Joe Biden telah mengidentifikasinya: demokrasi versus otokrasi.

Bukti terbaru menunjukkan demokrasi sedang mengalami kemunduran. Penurunan bendera Amerika di Kabul telah menggarisbawahinya.

Tiongkok tak sekadar menonton. Mereka sudah bergerak membangun hubungan dengan Afghanistan, mengeksploitasi ruang yang telah ditinggalkan Amerika.

Tiongkok memiliki hubungan dekat dengan Pakistan, yang secara historis merupakan pendukung utama Taliban.

Kita telah mendengar peringatan tentang "gendang perang" antara AS dan Tiongkok.

Orang hanya bisa membayangkan Presiden Xi Jinping berpesan ke AS: Anda tidak bisa menaklukkan Taliban yang diilhami Mao, bagaimana Anda akan mengalahkan negara yang diciptakan oleh Mao?

Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News

Siapa yang menyusun strategi kemenangan Taliban di Afghanistan? Jawabannya mungkin mengejutkan: Mao Zedong

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News