Taktik Tempe

Oleh Dahlan Iskan

Taktik Tempe
Dahlan Iskan.

jpnn.com - "Sorry. Itulah cara saya bernegosiasi."

Siapa lagi yang mengucapkan itu kecuali Presiden Donald Trump. Senin lalu. Di akhir pertemuan negara-negara G-7. Di pantai selatan Perancis.

G-7 --yang awalnya G-8 itu-- sebenarnya sudah menjadi G-6. Yakni sejak Presiden Trump bersikap seolah Italia sudah keluar dari grup. Sejak Italia dianggap berkhianat: menerima proyek OBOR dari Tiongkok tahun lalu.

Rusia sudah lebih dulu dikeluarkan dari G-8. Sejak Rusia menyerang Ukraina dan mengambil alih wilayah Kremia.

Namun G-6 pun sebenarnya tinggal G-2: Amerika dan Inggris. Tinggal Trump dan Boris Johnson --perdana menteri Inggris yang baru itu. Dua orang itu saja yang mendominasi wacana di negara-negara industri termaju dunia itu.

Atau bahkan kini tinggal G-1: Donald Trump --setelah Johnson itu dianggap Trump juga. Trump-nya Inggris.

Baca Juga:

"Sorry. Itulah cara saya bernegosiasi."

Kalimat itu begitu populernya sekarang.

Trump memang tidak seperti semua laki-laki. Lama-lama saya suka dengan Trump. Di samping saya memang suka tempe, Trump itu juga menghibur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News