Ritual Yadnya Kasada Suku Tengger di Gunung Bromo
Takut Ada Karma, Dukun Batal Dilantik
Ritual Yadnya Kasada Suku Tengger di Gunung Bromo
Seperti yang dikatakan oleh Suyadi, salah seorang Dukun Pandita dari Desa Podokoyo, Kecamatan Tosari, Pasuruan. Menurutnya, peribadatan yang dilakukan oleh warga hindu tengger tidaklah akan terganggu dengan adanya sound sistem yang dibawa itu. Hal itu lantaran, ketika beribadah mereka hanya fokus kepada yang dituju.
Pendapat berbeda datang dari Manggu Pura Luhur Poten Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo yakni Sugiono. Menurutnya, sedikit banyak adanya pembawa sound sistem itu mengurangi kesakralan ritual Yadnya Kasada. Oleh karena itu, sebelum ritual yadnya Kasada berlangsung hal itu dibahas.
Dalam pembahasan itu, didapatkan kesepakatan bahwa kendaraan bak terbuka yang membawa pengeras suara itu harus berada pada jarak 1 kilo meter dari Pura. Dengan demikian, tidak akan mengganggu ritual yang ada.
“Tetapi, pelaksanaannya itu masih ada yang dekat dengan pura. Oleh karena itu, saat akan digelar ritual kami meminta agar tidak dibunyikan,” tuturnya.(Sid/)
Puncak perayaan Yadnya Kasada oleh warga Tengger di Lereng Gunung Bromo digelar Sabtu (30/6), pelantikan dukun urung dilakukan.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Tarif Terbangkan Drone & Tempat Wisata Meroket Tajam, Menpar Buka Suara, Simak nih
- 50 Hektare Lahan Terbakar di Kawasan Gunung Bromo
- Selama Nyepi Kawasan Gunung Bromo Ditutup dari Aktivitas Wisata
- Soal Kebakaran di Kawasan Gunung Bromo, Tengku Firmansyah Berkomentar Begini
- Ini Jadwal dan Bintang Tamu Jazz Gunung Bromo 2023
- Selama Peringatan Yadnya Kasada Kawasan Wisata Bromo Ditutup Total