Takut BBM Langka, Nelayan Borong Ribuan Liter Solar
jpnn.com - SITUBONDO - Keberadaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Kecamatan Panarukan dinyatakan habis alias kosong sejak kemarin (9/11) pukul 02.00. Hal itu membuat sejumlah nelayan serta puluhan pengendara yang menggunakan bahan bakar solar bingung.
Selanjutnya, solar ada sekitar pukul 07.00. Kedatangan solar pagi itu dirasa terlambat oleh banyak orang. Karena itu, para pengguna solar, baik nelayan maupun sopir truk, langsung memborong solar di sejumlah SPBU.
Sebagaimana disampaikan Muhammad Daeng, nelayan di Kecamatan Panarukan, sejak dini hari itu dirinya sulit mendapat solar di sekitar Panarukan. Karena itu, dia harus membeli di tempat lain.
''Mau bagaimana lagi, Mas. Saya dan teman-teman terpaksa memborong solar ke SPBU di Pelabuhan Kalbut. Kalau tidak begini, kami tidak bisa bekerja menangkap ikan,'' kata Daeng kepada wartawan.
Pemborongan solar oleh para nelayan itu terjadi setelah ada sebuah pikap di Pelabuhan Panarukan. Di atas pikap tersebut, tampak ada bongkar muat solar dari puluhan jeriken ke sejumlah perahu-perahu milik nelayan.
Menurut Sutomo, 38, pekerja kuli angkut di Pelabuhan Panarukan, sejumlah nelayan di Panarukan dan sekitarnya membutuhkan banyak solar untuk keperluan melaut.
Apalagi, bila nelayan yang bekerja mencari ikan itu sampai di pulau-pulau yang cukup jauh. Keberadaan solar menjadi nyawa untuk menghidupi kapal-kapal mereka. Karena itu, pekerja tersebut menyebut, ada seorang nelayan yang memborong solar hingga 5.000 liter yang sepenuhnya digunakan untuk melaut.
''Dari mereka (nelayan) itu, sudah ada yang memborong solar sampai 5000 liter. Mereka mencari ikan sampai ke Kangean serta pulau lain di Madura. Jadi, beli solar banyak bukan karena mau menimbun, tetapi karena mereka takut sulit mencari solar lagi. Ini saja, mereka harus menunggu dari pukul 2 dan mendapat solar pukul 8,'' kata kuli angkut nelayan tersebut.
Berdasar data yang diperoleh koran ini, sulitnya mendapat solar tidak hanya dialami para nelayan. Di darat, sejumlah sopir juga menyatakan sulit mendapat solar. Salah satunya dialami Sodik, sopir truk kontainer asal Solo, Jawa tengah. (rri/bh/mas/JPNN)
SITUBONDO - Keberadaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Kecamatan Panarukan dinyatakan habis alias kosong sejak kemarin (9/11) pukul 02.00.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi Ungkap Fakta soal Lokasi Penemuan Kerangka Manusia di Pademangan
- Wahai Honorer Pelamar PPPK 2024 Tahap 1, Sudah Siap? Ada yang Harus Naik Pesawat
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri