Takut Ketahuan Harta tak Sebanding Gaji
Kamis, 25 Oktober 2012 – 08:40 WIB
JAKARTA - Kelakuan pejabat yang tidak menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan hal mengagetkan. Pejabat yang tidak menyerahkan data hartanya itu lantaran takut publik mengetahui besarnya pundi-pundi kekayaannya, yang tidak sebanding dengan gaji. Namun, lanjutnya, pejabat yang menyerahkan LHKPN tetap lebih baik dibanding yang tidak berani. Masyarakat tidak salah jika menyimpulkan, pejabat yang tak menyerahkan LHKPN merupakan pejabat bermasalah, yang banyak makan uang rakyat alias korupsi.
"Karena kalau sudah melaporkan LHKPN dan sudah dicek oleh KPK, maka itu akan menjadi dokumen publik. Publik akan tahu berapa hartanya dibandingkan gaji yang diterimanya," ujar Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Ibrahim Fahmi Badoh kepada JPNN kemarin (24/10).
Seperti diketahui, data LHKPN yang ada di KPK bisa diakses oleh publik. Publik juga bisa melakukan penyisiran harta pejabat tersebut, apakah sesuai dengan fakta atau tidak. Fahmi mengatakan, banyak kasus data yang tercantum di LHKPN tidak sesuai dengan jumlah harta yang sebenarnya, alias dimanipulasi.
Baca Juga:
JAKARTA - Kelakuan pejabat yang tidak menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan