Takut Pendarahan, Jangan Nikah Sebelum 20 Tahun
Sabtu, 13 November 2010 – 05:28 WIB
BANJARMASIN - Pernikahan di usia muda atau yang lebih populer disebut pernikahan dini, terus mendapat sorotan banyak pihak. Banyak yang menilai pernikahan yang terlalu dini mengakibatkan banyaknya kasus perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga. Tak hanya itu, risiko kesehatan yang dihadapi pasangan yang menikah terlalu dini juga cukup tinggi.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga, BKKBN Kalimantan Selatan, Hj Maswati, kemarin (12/11). “Definisi nikah muda bagi perempuan adalah yang menikah di bawah usai 20 tahun. Ada beberapa risiko kesehatan yang dialami ibu muda, terutama saat masa kehamilan sampai setelah melahirkan,” terang Maswati.
Baca Juga:
Beberapa risiko tersebut antara lain pendarahan saat proses persalinan, anemia, dan komplikasi saat kehamilan. Tak hanya itu, ibu muda juga memiliki peluang yang lebih besar untuk melahirkan anak dengan berat lahir rendah, kurang gizi, dan anemia.
“Kalau ada banyak perempuan yang nikah muda, ini akan ada korelasinya dengan tingginya angka kematian ibu. Para ibu muda ini menghadapi banyak risiko kesehatan salah satunya adalah kematian,” cetusnya.
BANJARMASIN - Pernikahan di usia muda atau yang lebih populer disebut pernikahan dini, terus mendapat sorotan banyak pihak. Banyak yang menilai pernikahan
BERITA TERKAIT
- 2 Koleksi Panel Dinding Rumah Bergaya Alami Diluncurkan
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Hadirkan Kesegaran Sehat, Healthy Drink Pikat Pengunjung BFA Surabaya
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Majukan Brand Lokal Indonesia Melalui Panggung Hybrid Fashion Show
- Herbalife Kampanyekan Pentingnya Asupan Protein, Dorong Hidup Sehat