Takut Pulang ke Negaranya, Warga Myanmar Minta Pemerintah Australia Memperpanjang Izin Tinggal Mereka

Takut Pulang ke Negaranya, Warga Myanmar Minta Pemerintah Australia Memperpanjang Izin Tinggal Mereka
Warga Myanmar di Australia mendesak pemerintah di sini untuk memperpanjang visa mereka akibat adanya kekacauan pasca kudeta di Myanmar. (Kiriman: Julian Meehan)

Ridwaan menyebut perpanjangan visa warga Myanmar sedang dipertimbangkan, sementara soal sanksi terhadap Myanmar, "tidak ada kemungkinan yang dikesampingkan," katanya.

Hugh Jeffrey dari Departemen Pertahanan memperingatkan pemberian sanksi kepada militer Myanmar (Tatmadaw) bukanlah obat mujarab.

"Tatmadaw adalah lembaga yang sangat tahan terhadap tekanan internasional," jelasnya.

"Kita juga perlu memberikan opsi yang mendorong kembalinya pemerintahan demokrasi liberal," tambahnya.

Salah satu contoh kerumitan sikap Australia atas isu Myanmar terlihat dalam penahanan Profesor Sean Turnell, seorang pembantu dekat Aung San Suu Kyi.

Pejabat Dephan menyatakan mereka mengupayakan pembebasan warga Australia itu melalui pembicaraan telepon antara Wakil Kepala Angkatan Bersenjata David Johnston dan perwira senior Myanmar Jenderal Soe Win.

Pembicaraan telepon ini telah dijadikan bahan propaganda oleh pihak Tatmadaw.

Menurut Ridwaan Jadwat dari DFAT, pemerintah Australia tidak mengakui rezim militer sebagai pemerintah resmi Myanmar, tetapi jalur komunikasi perlu tetap terbuka.

Mahasiswi asal Myanmar ini selalu gemetar saat berbicara tentang apa yang terjadi di tanah airnya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News