Takut Pulang, WNI di Melbourne Ragukan Penanganan Covid-19 di Tanah Air

Ingin tunda kepulangan jika ada pilihan
Sudah setengah juta orang di Indonesia yang tertular virus corona, dengan rata-rata penularan harian yang mencapai ribuan, telah membuat kekhawatiran bagi sejumlah warga Indonesia yang baru saja lulus kuliah di Australia, atau yang kontrak kerjanya habis, sehingga harus pulang ke Indonesia.
"Ya lumayan takut dan khawatir [mau pulang ke Indonesia], tapi kan ya harus pulang. Jadi ya sudah, jalani saja," ujar Farchan kepada Hellena Souisa dari ABC Indonesia.

Kekhawatiran yang sama juga dirasakan Andika Wardana dan istrinya YP Wardhani yang akan pulang ke Indonesia tepat di hari Natal nanti.
"Kalau dengan pertimbangan COVID-19 ini, saya pribadi ingin menahan kepulangan paling tidak sampai 2 atau 3 tahun ke depan."
"Tetapi kami tidak punya kemampuan untuk melakukan hal itu, sehingga mau tidak mau bulan Desember ini kami harus pulang, karena saya dan istri harus kembali bekerja di kantor masing-masing."
Saat Andika akan menyelesaikan urusan administratif seperti dokumen kepulangan dari KJRI Melbourne dan surat dari sekolah anaknya sebagai bekal untuk mengurus sekolah di Indonesia.
Untuk tes PCR yang disyaratkan untuk masuk ke Indonesia, Andika mengaku akan melakukannya paling cepat tujuh hari sebelum tanggal kepulangan.
Persiapan Farchan Noor Rachman untuk pulang ke Indonesia sudah hampir selesai dengan barang-barangnya yang sudah dikemas dan akan segera dikirim ke Jakarta
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya