Takut Rusuh Pemilu, Warga Tinggalkan Kota
jpnn.com, NAIROBI - Masyarakat di Kenya menentukan masa depan pemerintahan mereka lewat pemilihan umum (pemilu) hari ini (8/8).
Dengan penjagaan ketat diperkirakan kali ini angka kehadiran pemilih lebih tinggi ketimbang tahun lalu yang mencapai 86 persen.
Hampir 20 juta warga Kenya terdaftar sebagai pemilih yang sah. Mereka berhak memilih presiden, anggota parlemen (senat dan dewan nasional), gubernur, serta kanselir.
"Kami menyiagakan 180.000 personel keamanan di jalanan Kota Nairobi," terang seorang pejabat ibu kota kemarin (7/8).
Para personel keamanan itu bukan hanya polisi dan militer, melainkan juga polisi hutan yang biasanya tak terjun ke jalanan.
Belajar dari pemilu sebelumnya pada 2013, pemerintah Kenya menjadikan keamanan sebagai prioritas.
Dan, fokus pengamanan bukanlah saat pemungutan suara, melainkan sesudahnya.
Sebab, empat tahun lalu kerusuhan pecah setelah ada pihak yang mengklaim sebagai pemenang.
Masyarakat di Kenya menentukan masa depan pemerintahan mereka lewat pemilihan umum (pemilu) hari ini (8/8).
- Terlibat Kecelakaan, Pemegang Rekor Maraton Dunia Kelvin Kiptum Meninggal Dunia
- Siapakah yang Akan Dipilih Penggemar K-pop dan Wibu di Pemilu 2024 Nanti?
- Penyakit Misterius Serang Sekolah di Kenya, 95 Siswi Dilarikan ke RS
- Menko PMK Apresiasi Bantuan PP Muhammadiyah untuk Kenya
- Presiden Jokowi Dukung Langkah Pertamina Kembangkan Potensi Bisnis di Kenya
- KPK Terima Kunjungan Lembaga Antikorupsi Kenya, Bahas Apa?