Takut Seperti Lapindo, Warga Usir Peneliti Tambang
Sementara itu pemerintah desa Kromasan menjelaskan, yang terjadi ini adalah kesalahan pemahaman.
Selama ini warga menilai jika pengeboran yang dilakukan hanya untuk mencari kandungan minyak.
Sebagai lembaga akademisi, pengeboran yang dilakukan untuk melihat kandungan geologi di Desa Kromasan.
Hal ini dibuktikan dengan alat yang digunakan hanya untuk pengeboran sedalam 150 meter, sedangkan untuk minyak diperlukan pengeboran sedalam 1500 meter.
Begitu juga dengan pipa yang digunakan berdiameter 1.5 inch, sedangkan untuk pengeboran minyak membutuhkan pipa hingga 9 inch.
Karena warga menolak pengeboran, maka kades setempat akan berkoordinasi dengan Tim PSME untuk mencari lokasi lain di luar Kecamatan Ngunut Tulungagung. (pul/flo/jpnn)
JPNN.com--Upaya PSME UPN Yogyakarta mengambil sampel geologi bebatuan di Desa Kromasan Ngunut terpaksa dihentikan.
Redaktur & Reporter : Natalia
- MIND ID Pamerkan Penerapan K3 & Kesetaraan Gender di D Futuro Futurist Summit 2024
- Warga Menjarah Truk Tambang Saat Rusuh di PIK 2 Tangerang
- Tak Ingin Seperti Nauru, Pj Gubernur Kaltim Kampanyekan Penanaman Kembali Bekas Tambang
- Perusahaan Nikel Diduga Pemalsu SK Bupati Halmahera Timur Dilaporkan ke Bareskrim
- Kasus Korupsi LPEI, Uchok Minta KPK Usut Aliran Dana ke Perusahaan Tambang Batu Bara
- SK Bupati Terkait Tambang Hanya Dapat Diputus Oleh PTUN