Takut Taliban, Warga Afghanistan Sukarela Membunuh Hiburan
jpnn.com, KABUL - Suasana keseharian di Afghanistan berubah dengan cepat setelah Taliban menguasai Kabul dan mengambil alih kekuasaan.
Warga yang masih bertahan di negara itu berusaha menyesuaikan diri dengan gaya tegas pemerintah baru mereka.
Taliban sejauh ini telah berusaha menunjukkan wajah yang lebih menenangkan kepada dunia.
Tak ada hukuman keras dipertontonkan di depan publik dan tak ada larangan menggelar hiburan rakyat seperti yang mereka terapkan saat berkuasa dulu, sebelum digulingkan pasukan Sekutu pada 2001.
Kegiatan budaya diperbolehkan, kata mereka, sejauh tidak melanggar hukum Syariat dan budaya Islam Afghanistan.
Otoritas Taliban di Kandahar, kota kelahiran gerakan itu, menerbitkan perintah formal pekan lalu yang melarang stasiun radio memutar musik dan suara penyiar perempuan.
Namun bagi kebanyakan orang, perintah formal tidak mereka perlukan.
Reklame warna-warni di depan salon-salon kecantikan sudah dicat ulang, jeans telah diganti dengan pakaian tradisional, dan stasiun radio mengubah menu siaran mereka dengan musik pop Hindi dan Persia, serta musik patriotik yang muram.
Suasana keseharian di Afghanistan berubah dengan cepat setelah Taliban menguasai Kabul dan mengambil alih kekuasaan
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Fun Run Seru dengan Festival Band di Taman Peruri, Ajang Baru untuk Anak Muda Jakarta
- Transvision & Advance Digitals Berkolaborasi, Banyak Kejutan untuk Pelanggan
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan
- Buka di Cibubur, Mainstreet Dining & Coffee jadi Tempat Nongkrong Asik, Estetik
- TE Entertainment Bakal Gelar Konser X, Tak Sekadar Acara Hiburan