Talaud Jadikan Pulau Sara Ikon Pariwisata Bahari di Perbatasan

Talaud Jadikan Pulau Sara Ikon Pariwisata Bahari di Perbatasan
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: Kemenpar

Pantai Lobbo di Kecamatan Beo Utara juga tak kalah okenya. Apalagi saat sunset. Pancaran oranye matahari di ufuk barat bumi semakin indah saat pulau Nusa Tofor dan Nusa Dolong membentuk siluet di bawahnya.

Hamparan pasir hitam halus yang luas, serta deburan ombak bertingkat semakin menambah nikmatnya menghabiskan senja di pantai yang masih perawan ini.

Pualu Karakelang juga punya pesona Goa Weta dengan stalaktit dan stalakmitnya. Goa ini mempunyai panjang sekitar 400 meter dan tembus ke ujung goa lainnya di perbukitan.

Air Terjun Ampadoap juga punya keunggulannya sendiri. Dua buah air terjun yang saling berhadapan ini tak tinggi, masing-masing hanya setinggi lima meter. Kedua air terjun ini jatuh di antara bebatuan dan aliran airnya bertemu di satu titik, lalu mengalir bersama menuruni anak sungai.

Sementara, Desa Bannada ditetapkan sebagai desa adat karena kearifan lokal kerajaan Talaud atau Porodisa yang tetap terjaga hingga saat

ini. Para petua adat, masih menyimpan barang-barang peninggalan sejarah kerajaan Porodisa terdahulu. Desa ini sangat tradisional, perkembangan zaman tak mampu menggerus budaya yang telah turun temurun dipelihara.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan cross border tourism di Talaud, selain dimaksudkan untuk menggarap potensi wisata mancanegara di daerah tersebut, juga bertujuan menggeliatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Potensi border tourism itu besar. Masyarakat di sana juga harus mendapatkan benefit dengan lebih banyak event, sehingga banyak orang berdatangan," ujar Menpar Arief Yahya.

Sejak ditetapkan sebagai destinasi wisata daerah perbatasan (crossborder), Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, mulai membenahi pariwisatanya. Selain

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News