Taliban Berjanji Lindungi Hak Perempuan di Afghanistan, Ada yang Percaya?
Setelah pemerintahan Taliban berakhir pada tahun 2001, perempuan perlahan-lahan memperoleh beberapa hak dalam masyarakat Afghanistan, setidaknya di perkotaan.
Tapi masih jauh dari kesetaraan yang dicapai di negara-negara seperti Australia.
Jauh sebelum Taliban merebut kembali berbagai daerah, wanita seperti Raha giat mengkampanyekan hak untuk menggunakan nama sendiri di depan umum, daripada nama kerabat dekat laki-laki mereka.
Di pedesaan, banyak perempuan masih tetap tertutup, tidak berpendidikan dan sebagian besar kehidupannya terbatas pada rumah.
Di bawah Taliban, bahkan hak-hak minimal yang diperoleh perempuan dalam 20 tahun terakhir bisa terancam kembali.
"Apa yang kami saksikan di Afghanistan secara real time sangat menghancurkan dan memilukan," kata Susanne.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News.
Dalam konferensi pers pertama sejak menguasai ibukota Afghanistan, Taliban memberikan jaminan untuk menghormati hak-hak kaum perempuan
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan