Taliban Berjanji Membentuk Pemerintahan Islami yang Inklusif di Afghanistan

Taliban Berjanji Membentuk Pemerintahan Islami yang Inklusif di Afghanistan
Para pemimpin Taliban menyatakan akan membentuk pemerintahan Islami yang inklusif di Afghanistan. (AFP: Taliban handout)

Negara-negara Barat menuduh Taliban kini ingin menerapkan kembali pemerintahan brutal tersebut, namun klaim ini dibantah oleh kelompok itu.

Pada awal 2021, Taliban mengatakan mereka menginginkan "sistem pemerintahan Islam yang murni" untuk Afghanistan, termasuk ketentuan bagi hak-hak perempuan dan kaum minoritas.

Mereka menyatakan bahwa hukum apa pun yang diberlakukan harus sesuai dengan tradisi budaya dan aturan agama.

Ada tanda-tanda ketakutan warga atas hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan yang diinginkan Taliban.

Di Kabul, misalnya, pemilik toko menutupi foto-foto iklan yang menunjukkan perempuan tanpa menutup kepala.

Taliban saat ini tidak diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah AS.

Mengapa Amerika Serikat dan koalisinya menarik diri dari Afghanistan?

Kemajuan pesat Taliban bertepatan dengan penarikan pasukan gabungan AS, Inggris, dan lainnya, termasuk tentara Australia.

AS mengumumkan niatnya untuk keluar dari Afghanistan pada 11 September, tepat 20 tahun peringatan serangan tersebut.

Taliban kembali berkuasa setelah tersingkir di tahun 2001 dan inilah yang mereka inginkan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News