Taliban Berkuasa, Diplomat Afghanistan Takut Pulang Meski Sudah Kehabisan Uang
Taliban telah berusaha untuk menunjukkan wajah yang lebih berdamai sejak kembali berkuasa.
Juru bicara Taliban telah meyakinkan rakyat Afghanistan bahwa mereka tidak akan membalas dendam dan akan menghormati hak-hak orang, termasuk perempuan.
Tetapi laporan penggeledahan dari rumah ke rumah dan pembalasan terhadap mantan pejabat dan etnis minoritas telah membuat orang menjadi khawatir dan waspada.
Taliban telah berjanji untuk menyelidiki setiap pelanggaran.
Sekelompok utusan dari pemerintah yang digulingkan mengeluarkan pernyataan bersama untuk menyerukan para pemimpin dunia untuk menolak pengakuan resmi terhadap Taliban.
Pelaksana tugas menteri luar negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi mengatakan bahwa Taliban telah mengirim pesan ke semua kedutaan Afghanistan untuk memberitahu mereka agar terus bekerja.
"Afghanistan banyak berinvestasi pada Anda, Anda adalah aset Afghanistan," katanya.
Seorang diplomat senior Afghanistan memperkirakan ada sekitar 3.000 orang yang bekerja di kedutaan.
Para diplomat Afghanistan kehabisan uang untuk menjalankan misi dan takut untuk pulang serta putus asa dalam mencari perlindungan di luar negeri
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan
- Merasa Ditipu Mafia Tanah, Diplomat Indonesia Menuntut Keadilan
- Bantu Anak-Anak Afghanistan, Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio
- Ingin Gusur Taliban, Front Perlawanan Nasional Afghanistan Harapkan Bantuan Israel
- Andalkan Serangan Quick, Timnas Voli Putra Indonesia Gebuk Afganistan