Taliban Berkuasa, Diplomat Afghanistan Takut Pulang Meski Sudah Kehabisan Uang
Pemerintahan presiden terguling Ashraf Ghani juga menulis surat kepada misi asing pada 8 September yang menyebut pemerintah baru Taliban "tidak sah" dan mendesak kedutaan Afghanistan untuk "melanjutkan fungsi dan tugas normal mereka".
Tetapi seruan untuk melanjutkan fungsi dan tugas normal kedutaan Afghanistan itu tidak memperhatikan keadaan yang sebenarnya di lapangan, kata staf kedutaan.
"Tidak ada uang. Tidak mungkin beroperasi dalam keadaan seperti itu. Saya tidak dibayar sekarang," kata seorang sumber di kedutaan Afghanistan di ibu kota Kanada, Ottawa.
Dua staf kedutaan Afghanistan di New Delhi mengatakan mereka juga kehabisan uang tunai untuk misi melayani ribuan warga Afghanistan yang berusaha menemukan jalan pulang untuk bersatu kembali dengan keluarga atau membutuhkan bantuan mengajukan permohonan suaka di negara lain.
Kedua staf itu mengatakan mereka tidak akan kembali ke Afghanistan karena takut menjadi sasaran karena hubungan mereka dengan pemerintah sebelumnya, tetapi juga akan berjuang untuk mendapatkan suaka di India di mana ribuan warga Afghanistan telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencari status pengungsi.
"Saya hanya harus duduk diam untuk saat ini di gedung kedutaan dan menunggu untuk keluar ke negara mana pun yang mau menerima saya dan keluarga saya," kata seorang staf kedutaan. (ant/dil/jpnn)
Para diplomat Afghanistan kehabisan uang untuk menjalankan misi dan takut untuk pulang serta putus asa dalam mencari perlindungan di luar negeri
Redaktur & Reporter : Adil
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan
- Merasa Ditipu Mafia Tanah, Diplomat Indonesia Menuntut Keadilan
- Bantu Anak-Anak Afghanistan, Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio
- Ingin Gusur Taliban, Front Perlawanan Nasional Afghanistan Harapkan Bantuan Israel
- Andalkan Serangan Quick, Timnas Voli Putra Indonesia Gebuk Afganistan