Taliban Buka Situs untuk Tanya Jawab Jihad
Rabu, 28 Maret 2012 – 18:01 WIB
KABUL - Internet ternyata memang berguna untuk siapa saja, termasuk para militan Taliban di Afghanistan. Baru-baru ini, kelompok yang bertanggungjawab atas kematian ribuan warga sipil sejak jatuhnya kekuasaan mereka tahun 2002 lalu, meluncurkan situs di dunia maya yang memungkinkan para simpatisannya melakukan tanya-jawab seputar jihad dan beragam hal lainnya.
Para pengunjung situs bernama Voice of Jihad atau Suara Jihad tersebut dapat melancarkan berbagai pertanyaan kepada Zabihullah Mujahid selaku juru bicara Negara Emirat Islam Afghanistan. Sebagaimana dilaporkan AFP Rabu (28/3), peluncuran situs itu memperlihatkan adanya perubahan perspektif bahwa para ekstrimis Taliban akan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Baca Juga:
Bulan lalu, Maulavi Qalamuddin -mantan petinggi Taliban yang seringkali memerintahkan pemecutan wanita yang tidak bercadar dan memenjarakan pria yang tidak memanjangkan jenggot- pernah mengaku kepada wartawan AFP bahwa dirinya punya dua pesawat TV di rumah.
Saat berkuasa di negara yang pernah di jajah Uni Soviet itu, pemerintahan Taliban melarang warganya untuk memiliki atau sekedar menonton televisi karena programnya dianggap tidak Islami. Tapi kini mereka memilik akun Twitter sendiri, dan tak jarang berargumen di dunia maya dengan musuh mereka di pemerintahan atau tentara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang diterjunkan ke Afghanistan untuk menumpas gerakan mereka.
KABUL - Internet ternyata memang berguna untuk siapa saja, termasuk para militan Taliban di Afghanistan. Baru-baru ini, kelompok yang bertanggungjawab
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer