Taliban Digdaya di Medan Perang, tetapi Tak Becus Mengurus Uang
Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan pemerintahnya sedang mencari semua opsi dan rute yang memungkinkan untuk terus membantu warga Amerika dan warga setempat yang membantu AS untuk meninggalkan Afghanistan.
Washington akan terus melakukan percakapan dengan Taliban yang melayani kepentingan AS, katanya.
Dia menambahkan AS akan melihat bagaimana hal itu dapat membantu Afghanistan tanpa menguntungkan pemerintah mana pun yang dibentuknya.
Orang-orang yang takut diperintah oleh Taliban telah bergegas ke perbatasan.
Di provinsi Panjshir, anggota milisi lokal dan sisa-sisa unit militer sebelumnya masih bertahan di bawah kepemimpinan Ahmad Massoud.
Pemimpin senior Taliban Amir Khan Motaqi meminta mereka untuk meletakkan senjata dan bernegosiasi.
"Emirat Islam Afghanistan adalah rumah bagi semua warga Afghanistan," katanya dalam sebuah pidato.
Taliban telah mengumumkan amnesti bagi semua warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan asing selama sejak 2001.
Dua minggu sejak mengambil alih ibu kota Kabul, Taliban belum menunjuk pemerintah baru atau mengungkap bagaimana mereka akan memerintah Afghanistan.
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Pemerintah Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan
- Bank Mandiri Catat Penyaluran Kredit Rp 1.590 Triliun di Kuartal III 2024
- Perkuat Neraca Keuangan, ABMM Refinancing Fasilitas Kredit Senilai USD 395 Juta
- Begini Cara Kitabisa Dukung Emak-Emak Kelola Keuangan, Simak
- Pentingnya Pemahaman Manajemen Keuangan-Asuransi Berbasis Syariah Sejak Dini dari Keluarga