Taliban Gempur Pos Tentara AS, NATO Balas Serang
Minggu, 09 Oktober 2011 – 12:01 WIB
Namun, bersamaan dengan itu, Taliban mendeklarasikan kemenangannya terhadap AS dan sekutunya dalam Perang Afghanistan. Kemarin media merilis pernyataan resmi Taliban melalui jubirnya Zabihullah Mujahid terkait klaim kemenangan itu. Taliban menegaskan bahwa pihaknya telah berhasil membuat militer AS dan para sekutunya kewalahan. Dokumen berbahasa Inggris itu bertanggal 7 Oktober 2011.
"Meski tak selalu menyandang senjata dan peralatan perang, aksi kami (Taliban) telah berhasil memaksa para penjajah yang berniat menguasai negara ini selamanya untuk mempertimbangkan kembali rencana mereka," papar Mujahid dalam pernyataan tertulis itu. Dia menambahkan bahwa Taliban tak akan berhenti memerangi militer AS dan sekutunya sampai mereka meninggalkan Afghanistan.
"Rakyat Afghanistan tak lelah berjihad selama 10 tahun terakhir. Ini menjadi penyemangat bagi kita semua bahwa kemenangan sudah di tangan," tegas Mujahid. Taliban juga mengajak seluruh rakyat Afghanistan untuk tetap hidup sesuai syariah Islam.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai telah bersepakat dengan AS dan para sekutu Baratnya bahwa misi tempur asing akan berakhir saat dia meninggalkan kursi presiden pada 2014 mendatang. Namun, AS dan NATO bakal tetap mempertahankan militernya di Afghanistan untuk misi nontempur. Sama dengan strategi yang sudah lebih dulu diterapkan di Iraq. (AP/AFP/RTR/hep/dwi)
KABUL - Pemerintah Afghanistan dan tentara asing yang berada di negeri itu boleh saja melewatkan peringatan satu dekade perang pada Jumat lalu (7/10).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer