Taliban Kembali Berkuasa, Pelarian Afghanistan di Indonesia Makin Putus Asa
“Perubahan ini akan mengurangi masuknya pencari suaka ke Indonesia dan mendorong mereka mencari pemukiman kembali di negara-negara suaka pertama,” kata Scott Morrison, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Imigrasi Australia.
Namun, di tengah perang yang menyebabkan jumlah pengungsi meningkat, para pencari suaka Afghanistan terus berdatangan ke Indonesia.
Tiga kelompok masyarakat di Australia telah memberikan surat dukungan bagi Hanif untuk dimukimkan kembali melalui program kemanusiaan.
Namun karena tiba di Indonesia pada Agustus 2014, dia tidak memenuhi syarat masuk ke Australia.
"Banyak pengungsi di Indonesia mungkin tidak akan pernah bisa ikut program pemukiman kembali," demikian pernyataan UNHCR.
Pihak Departemen Dalam Negeri saat ditanya soal perkembangan terakhir, menyatakan: "Kebijakan pemerintah Australia dalam memerangi penyelundupan manusia tetap tidak berubah."
"Kami akan terus mendeteksi dan mencegat siapa pun yang mencoba melakukan perjalanan ke Australia secara ilegal," katanya.
Taliban membidik seniman
Seniman lainnya, Farahnaz Salehi, tiba di Indonesia sebagai pengungsi pada usia 14 tahun dan memilih lukisan sebagai cara mengekspresikan diri.
Saat ini ada ribuan pencari suaka asal Afghanistan di Indonesia, kembalinya Taliban bukan kabar gembira buat mereka
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia