Taliban Kembali Berkuasa, Stasiun TV Afghanistan Berjuang Mati-matian demi Tetap Siaran

"Menyakitkan melihatnya, karena [seperti melihat] kemajuan 20 tahun dibuang begitu saja ke toilet," katanya.
"Tidak harus seperti ini."
Ia menyalahkan pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang memimpin keluarnya pasukan Amerika, dan pemerintah Afghanistan, yang dipimpin oleh Presiden Ashraf Ghani.
“Kami sangat kritis terhadap pemerintah Afghanistan, khususnya Ashraf Ghani, termasuk cara dia pergi. Pada dasarnya kepergiannya memicu keruntuhan negara menjadi seperti ini.
"Dan pemandangan yang Anda lihat di bandara Kabul adalah akibat langsung dari kepergiannya."
Anak muda yang berani menjadi inspirasi
Tapi Saad masih tetap optimistis karena diskusi yang terjadi di antara banyak pihak, termasuk Taliban dan tokoh internasional lain.
Ia juga merasa bangga dengan anak-anak muda yang cerdas secara digital dan mereka tidak pernah melihat pemerintahan Taliban, sehingga lebih sulit menyensor generasi muda.
"Hampir semua anak-anak ini tidak pernah mengalami pemerintahan Taliban," katanya.
TOLO TV adalah stasiun televisi yang paling populer di Afghanistan. Tapi sekarang stasiun ini berjuang untuk masa depannya setelah Taliban kembali berkuasa.
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus