Taliban Kembali Kuasai Afghanistan, Koalisi Barat Melawan Musuh yang Tak Akan Mati
Ada unsur etno-nasionalisme di kalangan Taliban. Itu muncul dari mayoritas etnis Pashtun yang dominan.
Identitas etnis dan keyakinan agama membentuk inti identitas Taliban. Kode sosial Pashtun, kata Mayjen Ehsan, dikombinasikan dengan jihad membentuk "ideologi perang yang tangguh".
Ketika Taliban mengambil alih kekuasaan, mereka mengeksekusi ratusan etnis minoritas lainnya. Hal yang sama harus ditakuti sekarang.
Kembalinya Taliban tidak mengejutkan
Taliban bukan organisasi teror transnasional seperti Al Qaeda atau ISIS. Mereka berusaha untuk memerintah di Afghanistan.
Namun mereka memisahkan diri dari kelompok nasionalis Pashtun sekuler lainnya.
Taliban bersekutu dengan kelompok-kelompok Islamis global lainnya yang berusaha untuk mendirikan kesatuan kolektif umat Islam yang terikat oleh iman bukan oleh bendera nasional.
Dikhawatirkan kembalinya kekuatan Taliban akan kembali memberikan perlindungan kepada kelompok lain termasuk Al Qaeda dan ISIS.
Tidak ada hal yang mengejutkan dalam kembalinya Taliban berkuasa di Afghanistan sekarang.
Para gerilyawan Taliban mengambil alih Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Minggu (15/08), setelah berhasil menguasai hampir seluruh wilayah negara itu hanya dalam sepekan
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat